SystemD adalah sistem init dan manajer layanan di Linux yang dirancang untuk meningkatkan kecepatan dan efisiensi dalam memulai, mengelola, dan menghentikan layanan pada sistem operasi Linux. Berikut adalah beberapa poin penting tentang SystemD:
- Sistem Init Modern: SystemD menggantikan sistem init tradisional seperti System V dan Upstart. Sebagai sistem init, SystemD bertanggung jawab untuk menginisialisasi sistem saat booting dan mengelola layanan selama runtime.
- Parallel Start-up: Salah satu fitur utama SystemD adalah kemampuannya untuk memulai layanan secara paralel, yang dapat mempercepat waktu booting sistem secara signifikan dibandingkan dengan sistem init tradisional yang sering memulai layanan secara berurutan.
- Unit Files: SystemD menggunakan unit files untuk mengkonfigurasi dan mengelola berbagai jenis unit, seperti layanan (service), mount points (mount), perangkat (device), dan lainnya. Unit files biasanya disimpan di direktori
/etc/systemd/system/
atau/usr/lib/systemd/system/
. - Journal Logging: SystemD menyertakan
journalctl
, sebuah alat logging terpusat yang menggantikan logger tradisional seperti syslog. Denganjournalctl
, administrator sistem dapat dengan mudah mengakses dan mencari log systemd dengan format yang konsisten dan terstruktur. - Dependency Management: SystemD memiliki manajemen ketergantungan yang kuat, memungkinkan administrator untuk menentukan dependensi dan urutan layanan yang lebih kompleks. Ini membantu memastikan bahwa layanan hanya dijalankan setelah semua dependensi mereka siap.
- Socket Activation: SystemD mendukung socket activation, yang memungkinkan layanan untuk memulai hanya ketika diperlukan (ketika ada koneksi masuk), yang dapat menghemat sumber daya sistem.
- Targets: SystemD menggunakan konsep “targets” yang menggantikan runlevels tradisional di System V. Targets adalah kumpulan unit yang bisa dijalankan untuk mencapai keadaan sistem tertentu, seperti multi-user target atau graphical target.
- Compatibility: Meskipun SystemD adalah sistem init yang relatif baru, ia dirancang untuk kompatibel dengan skrip init System V yang lama sehingga banyak distribusi Linux dapat beralih ke SystemD tanpa perubahan besar.
Contoh perintah umum yang digunakan dengan SystemD termasuk:
systemctl start [service]
untuk memulai layanan.systemctl stop [service]
untuk menghentikan layanan.systemctl enable [service]
untuk mengaktifkan layanan agar berjalan secara otomatis saat booting.systemctl disable [service]
untuk menonaktifkan layanan agar tidak berjalan saat booting.systemctl status [service]
untuk memeriksa status layanan.
SystemD telah menjadi standar di banyak distribusi Linux modern, seperti Fedora, Ubuntu, dan CentOS, karena fitur-fiturnya yang kuat dan fleksibel.
Perintah administrasi dalam melihat service yang sedang berjalan di sistem operasi Debian adalah :
# systemctl list-unit-files --type=service --state=enabled
Kemudian jika ingin melakukan enable dan disable service adalah sebagai berikut
# systemctl disable <service_name>
# systemctl enable <service_name>
Kemudian jika ingin menjalankan dan memberhentikan service tersebut
# systemctl start <service_name>
# systemctl stop <service_name>